Friday, June 17, 2005

komputer jangkrik

Berawal dari keberhasilanku mempromosikan sosok "komputer" kepada paklik-ku yang seorang kepala sekolah SD di kampung. "begini paklik... komputer itu jan cuanggih. penjenengan udah nggak perlu stipo-stipoan lagi kalo salah tulis, tinggal klik-klik sebentar beres, lagipula bentuknya juga lebih keren dari dari mesin ketik ejlek-ejlek penjenengan itu. tulisannya lebih bagus bla bla bla. tur harganya yo mung 1,5 jt sak printernya (komputer jangkrik, asal bisa buat ngetik)". Alhasil dibelilah komputer yang konon cuanggih itu jauh dari surabaya diboyong ke kampungku.

Aku mulai tugasku menginstall komputer itu di rumah paklik-ku disaksikan sakbrayat keluargaku termasuk bapak dan emak. Install-menginstall adalah hal biasa, ini kan pengetahuan dasar. Hawong lulusan sekolah komputer je... Sama sekali nggak disangka kalo ini membuat takjup orang2 disana, sampe2 bulikku berteriak-teriak "weh gus(panggilan rakyat jawa tak berkasta kepada kakak laki-lakinya).. anakmu bisa seperti itu, weh jan hebat banget, gek tangannya itu bisa pathing pecithat lihai banget.. weleh nduk belajar teko ngendi ngono kuwi". Bapak dan emak tidak kalah takjup dan terharu. Ya.. wajar saja, lhawong baru sekali ini mereka melihat yang namanya komputer.

Dari kejadian malam itu aku jadi sadar, aku sudah melangkah jauh di satu segmen kehidupan. Aku juga tidak tau angin apa yang membawaku dari desaku sampai kesini. Tapi di segmen lain, ketika aku kembali lagi ke habitat pekerjaanku, bahkan aku belum mulai juga melangkah. Inilah hidupku, di satu sisi ada kesederhanaan yang menenangkan, disisi lain kecanggihan yang melelahkan

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home