Tuesday, February 28, 2006

Perkara keterbiasaan 2

Mengurangi rasa penat karena berminggu-minggu pentelenan dengan makluk yang namanya komputer, kuputuskan untuk kembali menikmati suasana desaku. Bukan dengan jalan pulang kampung tentunya he he terlalu mahal. Menuju ke suatu kawasan di ibukota dimana kebanyakan tetangga desaku berkumpul agaknya cukup efektif untuk mengobati kangen. Pagi-pagi berangkat, mencari bus yang biasa aku tumpangi setiap kali ke kawasan itu. Hahhh.. sudah cukup lama juga ya tidak melakukan rutinitas ini. Dan berangkatlah bus itu.

Kok agaknya lumayan rame juga ya bus ini, krompyang.. krompyang… walah hawong dilihat sendi-sendinya sudah keropos semua..makin lama kok mengganggu juga ya, semakin laju dan laju dan tiba-tiba mak braaakkk ban bus melawan lobang tidak selumrahnya lobang yang diperbolehkn ada di jalan raya… whaduh .. tangan langsung berpegangan erat ke kursi depan, dengan raut muka yang miris berharap pegangan tangan cukup mengikat bus itu sehingga mengurungkan hasratnya untuk ambyar ditengah jalan. Walahh… kalau jadi ambyar tentunya yang ada kelucuan bukan kecelakaan. Perasaan dari dulu naik bus jurusan ini nggak seheboh ini deh. Lhah tapi orang-orang disekitar kok nampak tenang-tenang saja ya.. wee… sepertinya keterbiasaan naik busway ada efek buruknya juga nih… pelan-pelan melepaskan pegangan tangan, walau dihati masih miris.