Friday, May 05, 2006

Tanda Cinta

Jatuh cinta... believe or not kemaren aku mengalaminya. bagi temens yang gak percaya akan pernyataan itu ya monggo, bagi rekans yang sekarang jingkrak2 kegirangan karena pernyataan itu Alhamdulillah maturnembahnuwun sekiranya sampek segedhe ini pun masih ada yang memperhatikan.

Tidak seperti pepatah yang mengatakan "cinta itu buta", yang ini tidak buta-buta banget, ada sebab kenapa demikian, salah satunya karena he (weiss... saiki ngangge ukuro 'He' bukan lagi 'It') so inspiring me. Tentang kecintaannya akan Yang Maha. Tentang kerinduannya kepada Yang Terkasih.. membuat aku sangat penasaran untuk melihat lebih jauh kenapa bisa sampek seperti ini. Aku buka kembali sejarah hari-hari yang aku lalui, menelusuri lagi disisi sebelah mana aku dapat menemukan cinta yang seperti itu.

Waktu berjalan dan ternyata aku jatuh cinta lagi. Orang yang berbeda tapi dengan kekaguman yang sama. Bagaimana orang ini bisa memngeluarkan kata-kata yang sangat indah untuk mewakilkan dahaga hatinya akan Sang Maha Kasih, kalau tidak karena kecintaannya yang sangat, kecuali aku sedang berhadapan dengan manusia yang sangat jenius yang bahkan bisa memanipulasi rasa hati dengan begitu canggih.

Kepenasaranpun bertambah, perjalanan untuk pencarian bertambah panjang dan disinilah sekarang.. aku jatuhcinta lagi, tapi bukan kepada 'He'... more than 'He'. Karena tidak seharusnya ada cinta yang melebihi besarnya cinta yang ini... cinta kepadaNya yang menguasai segala rasa cinta. Ini masih belum seberapa, perjalanan masih panjang dan tak akan ada habisnya.


Ya Rakhman Ya Rakhim, titip kepada hamba keluarga yang penuh cinta.. cinta dariMu dan cinta kepadaMu

4 Comments:

At 11:24 AM , Blogger aNisa, said...

eng .. ing .. eng .. :D

 
At 12:00 PM , Anonymous Anonymous said...

alhamdulillah ... 'he' who .. hehehe...lelaki mana yg muju itu jeng

 
At 4:55 AM , Anonymous Anonymous said...

wahh, kayaknya bolo bolo e sampeyan wis dho pengen ketambahan ponakan mbak ... hehhehe ...

nginterupt sithik,
in case of 'cinta' (sakjane sih for all, for every case, kayaknya ...)
apa iya 'Nya'(gedhe) dan 'nya'(cilik) itu bisa di setandingkan ?? lha wong karakteristik dan pemposisiannya kan beda. Njomplang kan lek di pekso ?! tur ya memang ndak gathuk, masio memang ada sisi-sisi yang bisa di pertemukan.
opo nate tumon si 'nya' ini njur istilahe jaman sekarang 'cemburu' sama 'Nya' ?!
lha, permasalahane kok 'seakan-akan' sampeyan itu memposisikan hal tersebut secara leveling ... hayoo ... ( waduhh ... nantang gelut tenan lek iki ... :) hehehhe ... )

 
At 10:28 AM , Blogger sand said...

Bukan maksud men"setanding"kan (nggawe ukoro iki poleh membayangkan pertandingan janoko lawan sucakil) apa pengen kuwalat menstandingkan ‘nya’ sama “Nya”.. kesamberpetir gosong kayak di sinetron2. ini cuman proses me-nglenggono sendiri.. ehh… yang namanya manusia ini kokya ternyata sik kerep kurangajarnya, masih sering tidak elingnya, kalau seharusnya ujung dari segala perkara, puncak dari segala pengharapan itu harusnya diletakkan pada “Nya”, nah kalau rumus ini dipake seharusnya tidak ada yang namanya patah hari dan putus asa, apalagi dalam urusan cinta. wong “Nya” ndak pernah sare, ndak pernah ndak denger, ndak pernah berhenti melihat wong kedep saja ndak.. dan ndak pernah berhenti mencintai kita sebagai umatnya weheheh GR. nah.. berhubung saya belum bersuami, ya saya meletakkan puncak cinta kepada “Nya” nah nanti kalo ada suami ya tentu saya akan juga mencintai suami saya, tapi sudah tentu seharusnya cinta kepada suami, kepada anak dan kepada2 yang lain tidak harus membutakan saya dan lantas memalingkan dari pada “Nya”.. wah ndak ngerti deh nek malah membulet lagi.
Sbg contoh saya itu pernah nggak bisa tidur gara2 melihat foto, apa ndak kurang ajar itu, hawong sholat aja jarang bisa konsen kepada “Nya” ehh ini cuman liat foto aja njur terus konsentrasinya kesana… mbok pernah-o jatuhcinta ben bisa merasakan he he he …

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home