Thursday, July 07, 2005

Cinta

"jatuh dari lantai 3 sama sakitnya dengan jatuh dari lantai 100, kalau harus jatuh, aku memilih dari lantai teratas"

Mungkin ada yang salah dengan kalimat itu. Buktinya waktu kemaren kalimat itu jadi status Message-ku, messangerku jadi kebanjiran message, bahkan ada yang bilang "mau bunuh diri ?". padahal dengan kalimat itu aku pengen menyampaikan, bagaimanapun, dalam hidup kita sudah sering dan akan sering lagi menghadapi yang namanya "jatuh". Berbahagialah orang yang jatuh karena keberaniannya untuk berusaha naik ke atas, daripada orang yang jatuh pada saat dia memutuskan untuk tetap berhenti, lebih konyol.

yaudah.. karena message yang sampai padaku semakin lama semakin menakutkan... aku ganti saja status messageku, mengambil kata-kata daru buku yang sama

"Cinta bagaikan sebuah bendungan: jika kau biarkan sebuah retak kecil yang hanya bisa dilewati setetes air, maka setetes itu akan segera meruntuhkan seluruh struktur, lalu tak seorangpun bisa mengendalikan arusnya (paulo cuelho)"

ternyata, dengan inipun cukup banyak menuai protes... sebagian karena heran seorang "aku" membicarakan tentang "cinta" ? so what gitu lo. Jangan sampai ada lagi yang bilang : seorang "aku" bicara "so what gitu lo"

Cinta... Sebuah object yang tidak akan pernah habis dieksplor, bayangkan saja, berapa ribu lagu, puisi, novel cinta yang telah terbit dan akan terbit. Kalau misalnya aku ngambil judul TA "Cinta", mungkin para dosen sudah ribut memberi batasan-batasan karena itu terlalu luas untuk dikupas... hasilnya mungkin skripsi yang menulis hanya seujung jari tentang cinta, karena kapasitas otak seorang manusia hanya mampu menulis segitu. Tidak tau lagi kalau yang menulis adalah hati... tapi apa yang mampu ditulis oleh sebuah hati ? karena menulis membutuhkan rasionalitas yang dipunyai otak, bukan hati... iya tho bu' ?

Cinta yang memaksa seorang batukarang dengan hati gunung es menangis tiga hari tiga malam. Cinta juga yang membuat sahabatku yang judes jadi sangat manis dan berubah menjadi kepribadian yang sangat lembut. Kebutaan cinta yang memaksa seorang anak untuk melawan perkataan ibunya. Dan cinta juga yang membuat seorang ibu tetap menanti anak-nya untuk kembali ke pangkuannya. Aku ingat, hanya telapak tangan makku yang sanggup menidurkanku disaat suhu tubuhku sangat tinggi. Aku ingat juga makku akan bernadzar untuk puasa setiap kali aku ujian. Aku ingat getar suara makku menahan tangisnya ketika pertama kali aku telepon untuk menanyakan kabar, Aku ingat juga pertama kali aku pulang setelah keluar dari rumah, makku menangis dan memelukku erat seperti tidak mau lagi kehilanganku. Kebutaan apa yang akan memalingkan aku dari kasih yang seperti itu ?

1 Comments:

At 5:06 AM , Anonymous Anonymous said...

Excellent, love it! Closet shelves making jobs

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home