Monday, February 18, 2008

Yang sangat sulit untuk dikalahkan

Sombong… susah banget di kalahkan. Musuh bebuyutan sudah bertahun-tahun tapi tetep saja nempel ga ilang-ilang. Seorang teman pernah tanya “gimana atuh mbak ngilangin sifat sombong ya ? kadang kerasa gitu ya kita sombong… tapi gimana atuh nyak.. nyadar tapi atuh susahhh”. Nah.. dari kata-katanya saja sudah ribet ndak karuan kan ? ya memang seribet itu lah keadaannya. Tapi memang itu manusiawi, hitung saja ada berapa kata ‘aku’ di dalam perkataan kita sehari-hari, kemungkinan ya segitu banyaklah kita bersombong atau mau niat untuk sombong. Tapi nggak semua sih. Kalau saya bilang semua nanti ada novel yang berjudul “novel tanpa kata ‘aku’” hehehe banyak itu sih kalau sudut pandang penceritanya bukan dari sudut pandang orang pertama (nah bongkar lagi pelajaran bahasa indonesianya).

Demi mendengar pertanyaan itu ya trus speachless.. wong diri sendiri masih segitu dan mungkin lebih ribetnya menyandang penyakit itu. Tidak heran seorang ulama menyatakan “Bersyukurlah dengan yang sedikit, karena didalam yang sedikit terdapat keberkahan”. Yah begitulah.. saya sempat terfikir, orang kalau sombong itu biasanya karena punya keebihan, entah kelebihan bagus atau kelebihan jelek, bahkan kelebihan penderitaan saja bisa disombongkan kok kalau ditangan manusia sih. Jadi ya.. kalo ngerasa cuman punya sedikit orang tidak sekali-sekali untuk berfikir sombong, lebih mudah untuk menghindarkan diri dari sifat ini.

Nah gandengan dari ini adalah iri dengki… ini biasanya disandang lawan bicara dari si orang sombong kekekekek… orang ini sangat sensitif dengan perkataan sombong. Sombong yang disembunyikan begiiiitu rapih tetep kelihatan sombongnya. Bahkan kadang yang nggak sengaja sombong saja jadi kelihatan sombong. Wah.. pokoknya orang jadi canggih kalau sudah menyandang sifat ini. Akan sangat pantes kalau jadi detektif.

Rasanya dua-duanya berujung pangkal pada sifat dasar manusia yang sama, karena setiap manusia pengen dianggap penting, tentu setiap orang penting nggak merasa pantas disombongi, setiap manusia merasa sentral dari kehidupan.. tentu yang namanya sentral ya dialah yang harusnya paling kelihatan.

Perhatian, tulisan ini didasarkan pada penelitian dengan seksama dengan object sampel adalah diri penulis sendiri. Ya Alloh… lindungi hambamu ini dari sifat-sifat itu, tidak bosan-bosan hamba memohon karena penyakit itu terussss saja berusaha berteman dengan hamba. Cik ngeyel temen thoooo….

3 Comments:

At 6:02 PM , Anonymous Anonymous said...

ini harusnya bayar loyalti:P, soalnya udah nyangkut pihak k 2, btw bagus pembahasanya simple tapi bisa mencangkup semuanya.
"Orang Sukses adalah Orang yang bisa ngalahin rasa Sombong"

 
At 7:34 PM , Blogger the wanderer said...

aku gak tahan untuk kasih komentar ke penulisnya bahwa mungkinkah salah satu bentuk kesombongan adalah balas dendam or berusaha menjatuhkan orang lain. Karena setiap kali kita melakukan itu sudah membuat orang lain menilai kita seperti apa orangnya. Karena ini menurut pengalamanku sendiri yang pernah berusaha secara tidak sengaja menjatuhkan seseorang dan sampai sekarangpun aku masih menyesalinya setiap waktu setiap kali aku teringat mengenai hal itu...

 
At 12:39 PM , Blogger Pinkina said...

terus nulis mbna :D

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home