Tuesday, July 04, 2006

kebiasaan

Suatu ketika, diatas busway.. waktu itu saya lagi sibuk baca-baca. Tiba-tiba dikagetkan dengan teriakan beberapa orang dari dalam bus.. “tabrak aja pak sopiiir..” teriakan-teriakan kasar sering mengaketkan saya memang. Eh . .ternyata ada speda motor sedang menyeberang di depan bus ketika bus akan lewat, otomatis bus itu ngerem mendadak dengan klakson yang dibunyikan kenceng-kenceng. Peristiwa-peristiwa seperti ini sering saya alami, dan komentar-komentar seperti ini juga sering kali terlontar setiap kali. Entah itu karena speda motor yang nylonong, atau metromini ataupun pejalan kaki.

Lain kali saya naik angkot, ketika akan menyeberangi jalur busway, mendadak terdengar klakson busway yang dibunyikan keras-keras, beberapa penumpang menggerutu “wooo.. dasar setan.. mau menang sendiri saja”.

He he he boleh jadi orang yang bilang setan tadi orang yang sama yang berteriak “tabrak saja pak sopiiirr”. Kenapa ya patokan kebenaran selalu saja agak miring kearah diri kita, kepentingan kita. Jadinya nggak konsisten betul. Mbokya obyektif saja. Bus yang mengklakson kenceng-kenceng itu bukan setan, justru boleh jadi itulah yang menyelamatkan dari malapetaka. Toh sopir yang membunyikan klakson kenceng-kenceng juga dengan maksud baik tho.. agar si penyeberang menghentikan niatnya menyelonong. Lagian bukan mau menang sendiri wong itu memang jalur kususnya tho.

Dan entah itu speda motor, pejalan kaki ataupun metromini yang berniat nyelonong ya tentu saja salah, nylonong kok nggak liat-liat, tapi tidak lantas pantas untuk ditabrak tho.. sareh sarehh…