Friday, October 20, 2006

Kadungaren

Hari-hari ini. Ember2 pengemis itu penuh dengan uang kertas. Tangan-tangan kecil yang kumuh itu penuh menggenggam uang ribuan. Sampai-sampai, orang memberi terkesan ngantri saking ribetnya si anak menggenggam uang di tangan kecilnya itu. Ada apakah gerangan ? mungkin luapan kegembiraan sedang merebak akhir2 ini. Gimana tidak.. wong musim THR-an. Kalo aku jadi mereka mungkin sering-sering aku berdo’a “semoga orang-orang ini naik gaji setiap hari”.

Hari-hari ini masuk masjid seperti naik kereta ekonomi jurusan pondok kopi - gambir. Sampai-sampai setiap kali datang selalu kebagian di emperan campur sandal. Di masjid kantor setiap hari adaaa saja yang ngaji. Lah apa setiap harinya tidak ada ? kenapa kok begitu ?

Hari-hari ini orang-orang yang biasanya suka ngebleng lembur di kantor sampek malem kokya jadi nggak kerasan. Kursi yang diduduki kok kayak panas saja, pengennya cepet2 berdiri dan ngacir. Malah kalau sempet kepergok bos dibela-in lari kejar2an buru-buru masuk lift. Yang ini pengalaman pribadi ding.

Eh.. kok ya banyak kadungaren-kadungaren hari-hari ini. Njur apa kadungaren yang terjadi pada diriku ? kok kayaknya kadungarennya belum maksimal. Tapi begitupun Yang Maha Kuasa sepertinya tidak kapok-kapok mencurahkan kabar-kabar gembiraNya untukku hari-hari ini. Masih ada sisa Ramadan … Bismillah.. apakah bisa dimaksimalkan kadungaren-kadungaren itu di kampugn ya ?…

Mohon maaf lahir batin, kemada sederek, sedulur dan saudara-saudara saya. Saya akan pulang kampung hari ini.